NGALANGI

Admin 16 Maret 2018 11:04:04 WIB

Jepitu (SIDA)-Agenda tahunan yang merupakan adat tradisi turun-temurun yang dikenal dengan sebutan Ngalangi kembali digelar Masyarakat Desa Jepitu Kecamatan Girisubo, Kamis Wage 15/3/2018. Ritual sedekah laut Ngalangi tersebut di lakukan di Pantai Wediombo. Prosesi dimulai dengan menangkap ikan di Pantai Jungwok (sebelah timur Pantai Wediombo) yang dilakukan oleh beberapa nelayan menggunakan alat tradisional dengan cara dikalang-kalang (istilah jawa) atau di kepung. Istilah dikalang-kalang inilah yang menjadi sebutan Ngalangi. Hasil tangkapan ikan ini menjadi syarat utama sebagai sesaji ritual sedekah laut tersebut.

Setelah mendapat ikan sekitar pukul 10.00 Wib acara dilanjutkan dengan arak-arakan/kirab gunungan dan tumpeng dari Pantai Jungwok menuju Pantai Wediombo. Kegiatan ini diikuti oleh Pemerintah Desa, Lembaga, Pokdarwis, Nelayan dan warga masyarakat. Sesampainya di Pantai Wediombo dilanjutkan dengan inti acara kenduri, makan bersama dan labuhan.

Antusias yang tinggi dalam acara ini ditunjukkan dengan banyaknya masyarakat yang ikut hadir dalam acara tersebut. Selain semua Perangkat Desa, Muspika, Dinas Kebudayaan, Dinas Priwisata dan beberapa Anggota Dewan juga turut hadir memberikan do’a restu pada acara sakral ini. Disamping acara inti, pelaksanaan ngalangi dimeriahkan dengan pentas seni masyarakat lokal seperti Reog, Jathilan, Drum band dan pentas dangdut.

Sambutan yang disampaikan oleh beberapa pihak yang hadir dalam acara tersebut pada intinya menyampaikan apresiasi terhadap masyarakat yang masih mau melestarikan adat budaya yang ada. Harapannya kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian adat budaya ini selalu ditanamkan kepada generasi penerus sehingga terus berkembang dari tahun ketahun. Pada intinya, dengan Ngalangi merupakan ucapan rasa syukur masyarakat Desa Jepitu atas limpahan karunia keselamatan dan rezeki yang telah diterimanya. Serta merupakan untaian do’a kepada Tuhan Yang Maha Esa agar senantiasa anugerah keselamatan dan rezeki itu terus mengalir dari masa kemasa berikutnya.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar